Kiri : Bata Ringan AAC, Kanan : Bata ringan CLC
Untuk menghindari kebingungan kita akan menjelaskan perbedaan antara
bata ringan AAC (Autoclaved Aerated Concrete) dan CLC (Cellular
Lightweight Concrete).
Bata ringan AAC adalah beton selular dimana gelembung udara yang ada disebabkan oleh
reaksi kimia, yaitu
ketika bubuk aluminium atau aluminium pasta mengembang seperti pada
prosess pembuatan roti saat penambahan ragi untuk mengembangkan adonan.
Material pembuatan bata ringan AAC memakai pasir khusus yaitu silika
(> 95% SiO2) dan harus digiling sampai ukuran mikro.
Sama halnya seperti pada pembuatan roti pada AAC tingkat ekspansi adonan juga
tidak bisa di kontrol secara tepat sehingga
biasanya akan mengembang keluar dari cetakan. Oleh karena itu harus
dipotong untuk mendapatkan dimensi yang dibutuhkan. Gelembung udara yang
relatif banyak memungkinkan dihasilkannya AAC dengan kerapatan yang
rendah yaitu sekitar 700 – 800 kg / m³.
Pada AAC susunan gelembung udara yang terbentuk saling terhubung antara satu sama lainnya, hal ini mengakibatkan
air mudah meresap ke dalam beton, oleh karena itu pada pengaplikasiannya harus diberikan perlindungan kedap air seperti plaster kedap air.
Untuk menghasilkan kuat tekan yang cukup proses pengeringan (curing) pada AAC
harus menggunakan tabung autoklaf bertekanan
tinggi. Namun sayangnya proses curing tersebut menghancurkan proses
hidrasi dari semen yang sedang terjadi. Oleh karena alasan ini juga bata
ringan AAC harus benar-benar terlindungi dari kelembaban.
Mesin Autoklaf
Densitas yang rendah dan susuanan gelembung udara pada bata ringan AAC
mengharuskan penggunaan pen/dowel untuk
pemasangan baut/paku pada dinding. Insulasi suara juga kurang untuk
densitas yang serupa jika dibandingkan dengan bata ringan CLC yang di
curing secara alami.
Seluruh proses produksi bata ringan AAC berbeda dengan CLC dan
membutuhkan pabrikasi dan peralatan canggih serta investasi modal yang
besar yaitu
10-30 juta USD dan kapasitas yg di hasilkan juga tinggi sekitar 300 m3 per hari bahkan lebih.
Seperti yang diuraikan di atas, maka sangat tidak mungkin untuk
menghasilkan AAC pada lokasi proyek maupun untuk memproduksi panel
prefab dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan.
Pengunaan baja penguat beton (rebar) harus dilindungi dengan bahan anti korosi.
Diperlukan sekelompok tim ahli yang berpengalaman untuk
mengoperasikan pabrik tersebut untuk menghasilkan pro-duct yang
berkualitas, namun bata ringan AAC menawarkan densitas terendah dan
memiliki rasio terbaik atas kepadatan berbanding dengan kuat tekan
terhadap semua jenis beton.
Bata ringan CLC adalah beton selular yang mengalami
proses curing secara alami, CLC adalah beton konvensional yang mana
agregat kasar (kerikil) digantikan oleh udara, dalam prosesnya
mengunakan busa organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia
ketika proses pencampuran adonan, foam/busa berfungsi sebagai media
untuk membungkus udara.
Pabrikasi dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan CLC juga
standard, sehingga produksi dengan mudah dapat pula diintegrasikan ke
dalam pabrikasi beton konvensional. Hanya pasir, semen, air dan foam
yang digunakan dan kepadatan yand didapatkan dapat disesuaikan mulai
dari
350 sampai 1.800 kg / m³ dan kekuatan dapat juga dicapai dari serendah
1,5 sampai lebih 30 N / mm ².
Pasir sungai berukuran 2, 4, 6 dan 8mm dapat digunakan, tergantung
pada kepadatan yang diinginkan. Semen portland menawarkan kinerja paling
optimal tetapi kebanyakan jenis lain semen juga bisa digunakan.
kepadatan beton bisa disesuaikan, berbagai ukuran dan maupun panel
prefab dapat diproduksi, di atas kepadatan dari 1.200 kg / m³ (setengah
dari berat beton konvensional) untuk aplikasi struktural dapat
mengunakan rangka baja.
Pada CLC
Gelembung udara yang dihasilkan benar-benar
terpisah satu sama lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit dan
baja tidak perlu dilapisi dengan lapisan anti korosi, beton dengan
kepadatan diatas 1.200 kg/m3 juga tidak memerlukan pla-ster, seperti
pada AAC, hanya cukup di cat saja. Penyerapan air lebih rendah daripada
di AAC dan masih cukup baik dibandingkan dengan beton konvensional.
Proses cetak CLC
CLC sama halnya dengan beton konvensional kekuatan akan bertambah
seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah pada tekanan atmosfir
saja. Meskipun tidak seringan AAC, CLC tetap menawarkan penurunan berat
badan yang cukup besar dibandingkan dengan beton konvensional dan
isolasi termal 500% lebih tinggi dan tahan api.
Paku dan Sekrup dapat dengan mudah dipaku ke CLC terus tanpa harus
menggunakan pen, CLC juga dapat dipotong atau digergaji. Bahkan panel
dinding rumah seluruhnya dapat dicetak hanya dalam sekali tuang.
Beton CLC menawarkan banyak ruang lingkup pengaplikasian, mulai dari
isolasi atap rumah pada kepadatan serendah 350 kg / m³ sampai dengan
produksi panel dan lantai beton dengan kepadatan 1800 kg / m³.